PENGARUH TEKNOLGI TERHADAP DUNIA PENDIDIKAN
Diajukan untuk tugas kuliah
Pengantar Web Science
Pengantar Web Science
OLEH :
RIO NUR PRIANTO (59414461)
2IA09
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
UNIVERSITAS GUNADARMA
2015
UNIVERSITAS GUNADARMA
2015
KATA PENGANTAR
Puji dan
syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan
karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “PERKEMBANGAN TEKNOLOGI TERHADAP DUNIA PENDIDIKAN” . Penulisan
makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas dari Dosen Mata Kuliah
SOFTSKILL.
Makalah ini
ditulis berdasarkan berbagai sumber yang
berkaitan dengan materi teknologi, serta infomasi dari berbagai media
yang berhubungan dengan pokok pembahasan. Tak lupa penulis sampaikan terima kasih
kepada pengajar mata kuliah softskill atas bimbingan dan arahan dalam penulisan
makalah ini. Dan juga kepada rekan-rekan mahasiswa yang telah memberikan
masukan dan pandangan, sehingga dapat terselesaikannya makalah ini.
Penulis
berharap makalah ini dapat menambah wawasan mengenai pengaruh teknologi
terhadap kehidupan sehari hari terutama materi mengenai Dunia pendidikan.
Sehingga kita dapat mengerti dampak positif dan negative mengenai tekonologi.
Dan penulis berharap bagi pembaca untuk dapat memberikan pandangan dan wawasan
agar makalah ini menjadi lebih sempurna.
Penulis
RIO NUR PRIANTO
DAFTAR ISI
BAB 1
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Dengan berkembangnya teknologi di
dunia ini, banyak pihak yang memanfaatkan teknologi tersebut dengan bidangnya
masing masing. Dengan ini banyak sekali temuan dan kembangan mengenai teknologi
yang dapat diakses di berbagai tempat dengan mudah. Itu adalah sebagian contoh
untu perkembangan teknologi yang di terima di masyarakat. Bagi mereka yang
dapat memanfaatkan dengan baik maka teknologi tersebut akan dijadikan sesuatu
yang mengarah positif pada bidangnya.
Teknologi adalah salah satu bentuk
bagaimana mengenal bahwa dunia ini sudah semakin maju. Munculnya berbagai macam
gadget serta kendaraan dengan berbagai jenis menunjukan bahwa manusia menjadi
bagian atau lingkup besar yang dapat memanfaatkan teknologi.
Pendidikan menjadi susuatu yang wajib
bagi setiap orang. Sekolah adalah wadah bagi mereka yang akan mendapat dan
mengemban dunia pendidikan, disini peran sekolah, universitas serta lembaga
pembelajaran lain memiliki andil yang cukup besar bagi para muridnya. Dengan
adanya fasilitas yg memadai dan cukup dapat menjadi dorongan belajar bagi murid
maka murid akan mendapat sesuatu yang lebih dari yang mereka dapat di sekolah.
2. IDENTIFIKASI MASALAH
Adapun permasalahan-permaslahan yang
akan dibahas pada makalah ini sebagai berikut.
1. Bentuk peranan teknologi pada dunia
pendidikan.
2. Pengaruh teknogi pada dunia
pendidikan.
3. TUJUAN PENULISAN
Makalah yang saya tulis ini, di
harapkan dapat mencapai tujuan-tujuan sebagai berikut.
1. Pembaca dapat mengerti teknologi yang
di maksud pada dunia pendidikan.
2. Pembaca mengerti betul apa dampak
serta pengaruh tekonologi.
3. Memenuhi tugas mata kuliah softskill.
BAB 2
PEMBAHASAN
1. TEKONOLOGI
Teknologi adalah keseluruhan sarana untuk menyediakan
barang-barang yang diperlukan bagi kelangsungan, dan kenyamanan hidup manusia. Penggunaan
teknologi oleh manusia diawali dengan pengubahan sumber daya alam menjadi
alat-alat sederhana. Penemuan prasejarah tentang kemampuan
mengendalikan api telah menaikkan
ketersediaan sumber-sumber pangan, sedangkan penciptaan roda telah membantu manusia dalam
beperjalanan, dan mengendalikan lingkungan mereka. Perkembangan teknologi terbaru,
termasuk di antaranya mesin cetak, telepon, dan Internet, telah memperkecil
hambatan fisik terhadap komunikasi dan memungkinkan
manusia untuk berinteraksi secara bebas dalam skala global. Tetapi, tidak semua
teknologi digunakan untuk tujuan damai; pengembangan senjata penghancur yang
semakin hebat telah berlangsung sepanjang sejarah, dari pentungan sampai senjata nuklir.
Teknologi
telah memengaruhi masyarakat dan sekelilingnya
dalam banyak cara. Di banyak kelompok masyarakat, teknologi telah membantu
memperbaiki ekonomi (termasuk ekonomi global masa kini) dan telah memungkinkan
bertambahnya kaum senggang. Banyak proses teknologi menghasilkan
produk sampingan yang tidak dikehendaki, yang disebut pencemar, dan menguras sumber
daya alam, merugikan, dan merusak Bumi dan lingkungannya. Berbagai macam
penerapan teknologi telah memengaruhi nilai suatu masyarakat,
dan teknologi baru seringkali mencuatkan pertanyaan-pertanyaan etika baru.
Sebagai contoh, meluasnya gagasan tentang efisiensi dalam konteks
produktivitas manusia, suatu istilah yang pada awalnynya hanya menyangku
permesinan, contoh lainnya adalah tantangan norma-norma tradisional.
Bahwa
keadaan ini membahayakan lingkungan, dan mengucilkan manusia; penyokong paham-paham
seperti transhumanisme dan tekno-progresivisme memandang proses
teknologi yang berkelanjutan sebagai hal yang menguntungkan bagi masyarakat,
dan kondisi manusia. Tentu saja, paling sedikit hingga saat ini, diyakini bahwa
pengembangan teknologi hanya terbatas bagi umat manusia, tetapi kajian-kajian
ilmiah terbaru mengisyaratkan bahwa primata lainnya, dan
komunitas lumba-lumba tertentu telah mengembangkan alat-alat sederhana, dan
belajar untuk mewariskan pengetahuan mereka kepada keturunan mereka.
2. TEKNOLOGI PENDIDIKAN DI INDONESIA
Di Indonesia perkembangan teknologi
yang di asup oleh banyak sekolah atau sarana pendidikan dapat menjadi sesuatu
yang bersifat positif dengan mengedaankan aplikasi atau media dalam
pembelajaran di dunia pendidikan. Salah satu media yang menjadikan
pemebelajaran menjadi lebih menyenangkan para siswa adalah e-learning.
Banyak hal yang dapat kita lakukan
sekarang. Meski masih sangat sulit, kita harus berusaha memperbaharui diri
menjadi lebih baik. Sebisa mungkin selalu mengikuti perkembangan jaman agar
kita tidak tertinggal oleh negara-negara lain. Caranya sederhana saja, mulailah
dari sekarang dan dari hal yang kecil. Dalam esai ini disajikan beberapa
penerapan e-learning di Indonesia. Kemajuan bangsa tergantung kepada generasi
mudanya. Generasi muda yang berkualitas bertitik tolak pada pendidikan di
negara tersebut. Menjadi Indonesia yang lebih baik berarti meningkatkan
kualitas pendidikan kita sesuai dengan perkembangan jaman. Teknologi yang saat
ini terkenal dalam pendidikan adalah e-learning. Bergegaslah untuk menyesuaikan
diri dengan teknologi pendidikan yang lebih baik.
Dewasa ini perkembangan teknologi sangat
pesat. Hal ini mengubah paradigma masyarakat dalam mencari informasi. Kini,
untuk mencari informasi tidak hanya terbatas pada surat kabar, audio visual dan
elektronik, tetapi juga melalui sumber informasi lain diantaranya jaringan
internet.
Perkembangan teknologi tersebut juga
memberi dampak pada pendidikan, yang mana pendidikan merupakan proses
komunikasi dan informasi antara pendidik dan siswa. Oleh karena itu,
tercetuslah ide tentang e-learning.
E-learning berarti pembelajaran dengan
menggunakan jasa bantuan perangkat elektronika, khususnya komputer. Dalam hal
ini, e-learning tidak dapat dipisahkan dari jaringan internet, karena media
tersebut yang dijadikan sarana penyajian ide. E-learning sering pula dipahami
sebagai suatu bentuk pembelajaran berbasis web yang bisa diakses dari intranet
di jaringan lokal atau internet. Sebenarnya materi e-learning tidak harus
didistribusikan secara on-line baik melalui jaringan lokal maupun internet,
distribusi secara off-line menggunakan media CD/DVD pun termasuk pola
e-learning. Dalam hal ini aplikasi dan materi belajar dikembangkan sesuai
kebutuhan dan didistribusikan melalui media CD/DVD, selanjutnya pembelajar
dapat memanfatkan CD/DVD tersebut dan belajar di tempat di mana dia berada.
E-learning adalah sistem atau konsep pendidikan yang memanfaatkan teknologi
informasi dalam proses belajar mengajar. Jadi teknologi informasi berperan
besar di sini.
Ada beberapa pengertian berkaitan dengan e-learning
sebagai berikut :
1.
Pembelajaran jarak jauh
E-learning memungkinkan pembelajar
untuk menimba ilmu tanpa harus secara fisik menghadiri kelas. Pembelajar bisa
berada di Semarang, sementara “instruktur” dan pelajaran yang diikuti berada di
tempat lain, di kota lain bahkan di negara lain. Pembelajar belajar dari
komputer di rumah dengan memanfaatkan koneksi jaringan lokal ataupun jaringan
Internet ataupun menggunakan media CD/DVD yang telah disiapkan. Materi belajar
dikelola oleh sebuah pusat penyedia materi di kampus/universitas. Pembelajar
bisa mengatur sendiri waktu belajar, dan tempat dari mana ia mengakses
pelajaran.
2.
Pembelajaran dengan perangkat
komputer
E-learning disampaikan dengan
memanfaatkan perangkat komputer. Pada umumnya perangkat dilengkapi perangkat multimedia,
dengan cd drive dan koneksi Internet ataupun Intranet lokal. Dengan memiliki
komputer yang terkoneksi dengan intranet ataupun Internet, pembelajar dapat
berpartisipasi dalam e-learning. Jumlah pembelajar yang bisa ikut
berpartisipasi tidak dibatasi dengan kapasitas kelas. Materi pelajaran dapat
diketengahkan dengan kualitas yang lebih standar dibandingkan kelas
konvensional yang tergantung pada kondisi dari pengajar.
3.
Pembelajaran formal vs. informal
E-learning bisa mencakup
pembelajaran secara formal maupun informal. E-learning secara formal, misalnya
adalah pembelajaran dengan kurikulum, silabus, mata pelajaran dan tes yang
telah diatur dan disusun berdasarkan jadwal yang telah disepakati pihak-pihak
terkait (pengelola e-learning dan pembelajar sendiri). Pembelajaran seperti ini
biasanya tingkat interaksinya tinggi dan diwajibkan oleh perusahaan pada
karyawannya, atau pembelajaran jarak jauh yang dikelola oleh universitas dan
perusahaan-perusahaan yang memang bergerak di bidang penyediaan jasa e-learning
untuk umum. E-learning bisa juga dilakukan secara informal dengan interaksi
yang lebih sederhana, misalnya melalui sarana mailing list, e-newsletter atau
website pribadi, organisasi dan perusahaan yang ingin mensosialisasikan jasa,
program, pengetahuan atau keterampilan tertentu pada masyarakat luas (biasanya
tanpa memungut biaya).
4.
Pembelajaran yang ditunjang oleh para ahli di bidang masing-masing
Walaupun sepertinya e-learning
diberikan hanya melalui perangkat komputer, e-learning ternyata disiapkan,
ditunjang, dikelola oleh tim yang terdiri dari para ahli di bidang
masing-masing, yaitu:
a. Subject
Matter Expert (SME) atau nara sumber dari pelatihan yang disampaikan;
b. Instructional
Designer (ID), bertugas untuk secara sistematis mendesain materi dari SME
menjadi materi e-learning dengan memasukkan unsur metode pengajaran agar materi
menjadi lebih interaktif, lebih mudah dan lebih menarik untuk dipelajari;
c. Graphic
Designer (GD), mengubah materi text menjadi bentuk grafis dengan gambar, warna,
dan layout yang enak dipandang, efektif dan menarik untuk dipelajari;
d. Ahli
bidang Learning Management System (LMS). Mengelola sistem di website yang
mengatur lalu lintas interaksi antara instruktur dengan siswa, antarsiswa
dengan siswa lainnya.
Di sini, pembelajar bisa melihat modul-modul yang
ditawarkan, bisa mengambil tugas-tugas dan test-test yang harus dikerjakan,
serta melihat jadwal diskusi secara maya dengan instruktur, nara sumber lain,
dan pembelajar lain. Melalui LMS ini, siswa juga bisa melihat nilai tugas dan
test serta peringkatnya berdasarkan nilai (tugas ataupun test) yang diperoleh.
E-learning tidak diberikan semata-mata oleh mesin,
tetapi seperti juga pembelajaran secara konvensional di kelas, e-learning
ditunjang oleh para ahli di berbagai bidang terkait.
Dalam
penerapannya, ada beberapa hal yang menghambat. Pertama, masih kurangnya
kemampuan menggunakan internet sebagai sumber pembelajaran. Hal itu dikarenakan
sumber daya manusia yang memiliki kemampuan tersebut masih terbatas jumlahnya.
Di era teknologi seperti sekarang ini, sudah banyak orang yang dapat
menggunakan internet. Akan tetapi, hanya sedikit yang memiliki kemampuan dalam
mengaplikasikannya sebagai sumber pembelajaran. Tidak hanya kemampuan mencari
informasi saja, namun juga keterampilan untuk mengolahnya sehingga dapat
dijadikan sebagai bahan pembelajaran yang menarik. Kedua, biaya yang diperlukan
masih relatif mahal. Untuk mewujudkan e-learning, diperlukan berbagai macam
perangkat dan jaringan internet. Tentu saja ini membutuhkan banyak biaya. Di
Indonesia, universitas yang menggunakan e-learning masih bisa dihitung dengan
jari. Untuk sekolah-sekolah biasa, biaya menjadi masalah yang krusial sehingga
belum banyak sekolah yang menggunakan e-learning. Ketiga, belum memadainya
perhatian dari berbagai pihak terhadap pembelajaran melalui internet.
Internet yang sejatinya digunakan sebagai sumber
pembelajaran, penggunaanya kurang dimaksimalkan. Hal ini seharusnya menggugah
berbagai pihak untuk berusaha menjadikan internet sebagai sumber pembelajaran.
Sudahkah perhatian itu diberikan? Keempat, belum memadainya infrastruktur
pendukung untuk daerah-daerah tertentu. Seperti kita tahu, saudara-saudara kita
yang berada di daerah pedalaman, misalnya Papua, belum mendapat pendidikan yang
layak. Sehingga untuk mewujudkan e-learning ini masih membutuhkan waktu yang
panjang. Belum tersedianya infrastruktur pendukung menjadi masalah yang perlu
diselesaikan. Misalnya saja dengan memperbanyak pembangunan sekolah, pengadaan
jaringan internet, pengadaan perangkat elektronik dan sebagainya. Kelima, belum
adanya standar minimum implementasi e-learning yang resmi dari pemerintah.
Kurang adanya rasa peduli terhadap e-learning mengakibatkan kurang adanya
aturan ataupun standar bagi pelaksanaan e-learning di Indonesia.
Metode pendidikan lama sudah tidak efektif untuk
diterapkan di masa kini karena terbentur ruang dan waktu. E-learning adalah
solusinya. Menerapkan e-learning dapat dengan berbagai cara. Untuk menyampaikan
pembelajarannya, e-learning tidak harus selalu menggunakan internet. Banyak
media-media lain yang dapat digunakan selain internet. Seperti intranet, cd,
dvd, mp3, PDA dan lain-lain. Penggunaan teknologi internet pada e-learning
umumnya dengan pertimbangan memiliki jangkauan yang luas. Ada juga beberapa
lembaga pendidikan yang menggunakan jaringan intranet sebagai media e-learning
sehingga biaya yang disiapkan relatif lebih murah. Model ini telah dikembangkan
di Jepang tepatnya di Shuyukan High School dengan membentuk club yang dinamai
(Information Science Club), yakni sebagai wadah siswa untuk bersinggungan
dengan budaya teknologi.
Ada tiga kompetensi dasar yang harus dimiliki guru
untuk menyelenggarakan model pembelajaran e-learning. Pertama kemampuan untuk
membuat desain instruksional (instructional design) sesuai dengan kaedah-kaedah
paedagogis yang dituangkan dalam rencana pembelajaran. Kedua, penguasaan TIK
dalam pembelajaran yakni pemanfaatan internet sebagai sumber pembelajaran dalam
rangka mendapatkan materi ajar yang up to date dan berkualitas dan yang ketiga
adalah penguasaan materi pembelajaran (subject metter) sesuai dengan bidang
keahlian yang dimiliki. Langkah-langkah kongkrit yang harus dilalui oleh guru
dalam pengembangan bahan pembelajaran adalah mengidentifikasi bahan pelajaran
yang akan disajikan setiap pertemuan, menyusun kerangka materi pembelajaran
yang sesuai dengan tujuan instruksional dan pencapainnya sesuai dengan
indikator-indikator yang telah ditetapkan.
Bahan tersebut selanjutnya dibuat tampilan yang
menarik mungkin dalam bentuk power point dengan didukung oleh gambar, video dan
bahan animasi lainnya agar siswa lebih tertarik dengan materi yang akan
dipelajari serta diberikan latihan-latihan sesuai dengan kaedah-kaedah evaluasi
pembelajaran sekaligus sebagai bahan evaluasi kemajuan siswa. Selain sikap
positif peserta didik dan tenaga kependidikan, alasan/pertimbangan lain untuk
menggunakan e-learning, di antaranya adalah karena harga perangkat komputer
yang semakin lama semakin relatif murah (tidak lagi diperlakukan sebagai barang
mewah), peningkatan kemampuan perangkat komputer yang mampu mengolah data lebih
cepat dan kapasitas penyimpanan data yang semakin besar, memperluas akses atau
jaringan komunikasi, memperpendek jarak dan mempermudah komunikasi, mempermudah
pencarian atau penelusuran informasi melalui internet.
E-learning memberikan dampak positif dan negatif.
Dampak positif dari penerapan e-learning antara lain dapat meningkatkan minat
siswa dalam belajar karena disertai dengan grafik, video, gambar. Hal itu akan
meningkatkan motivasi siswa dalam proses belajar. Keuntungan lain belajar
dengan metode e-learning seperti menghemat waktu , menghemat biaya perjalanan,
menghemat biaya pendidikan, menjangkau wilayah geografis yang luas dan melatih
kemandirian para pelajar dalam mendapatkan ilmu pengetahuan.
Sebaliknya, penerapan e-learning juga dapat memberikan
efek negatif. Hubungan antara pendidik dan siswa semakin jauh dikarenakan
penggunaan media perangkat komputer. Dengan adanya media tersebut komunikasi
pendidik dan siswa semakin berkurang.Kehadiran guru sebagai makhluk hidup yang
dapat berinteraksi secara langsung dengan para murid telah menghilang dari
ruang-ruang elektronik e-learning ini. Inilah ciri khas dari kekurangan
e-learning yang tidak bagus.
3. PENGARUH TEKNOLOGI BAGI PARA SISWA
Teknologi pembelajaran terus mengalami
perkembangan seiring dengan perkembangan zaman. Dalam pelaksanaan pembelajaran
sehari-hari kita sering jumpai adanya pemfaatan dari perkembangan Teknologi
dalam dunia pendidikan, seperti yang sering dilakukan oleh guru atau dosen
yaitu mengkombinasikan alat teknologi dalam peroses pembelajaran.
Internet merupakan salah satu alat
komunikasi yang murah dimana memungkinkan terjadinya interaksi antara dua orang
atau lebih. Kemampuan dan karakteristik internet memungkinkan terjadinya proses
belajar mengajar jarak jauh (E-learning) menjadi lebih efektif dan efisien
sehingga dapat diperoleh hasil yang maksimal.
Namun demikian, dalam kehidupan
sehari-hari, kita tidak boleh lupa bahwa Teknologi itu tidak hanya mendatangkan
manfaat positif, melainkan juga akan dapat mendatangkan dampak negatif, inilah
yang harus tetap kita waspadai. Mengingat saat sekarang ini sering kita jumpai
dimana-mana banyak para pelajar dan mahasiswa yang sering menggunakan fasilitas
Teknologi tidak sesuai dengan yang diharapkan, sehingga hal ini dapat
mendatangkan dampak yang negatif.
3.1. Pengaruh
Positif Teknologi Terhadap Dunia Pendidikan
Munculnya Media Massa,
khususnya Media elektronik sebagai sumber ilmu dan pusat Pendidikan. Seperti
jaringan Internet, Lab. Komputer Sekolah dan lain-lain. Dampak dari hal ini
yaitu guru bukanlah satu-satunya sumber ilmu pengetahuan, sehingga siswa dalam
belajar tidak perlu terlalu terpaku terhadap Informasi yang diajarkan oleh
guru, tetapi juga bisa mengakses materi pelajaran langsung dari Internet,
olehnya itu guru disini bukan hanya sebagai pengajar, tetapi juga sebagai
pembimbing siswa untuk mengarahkan dan memantau jalannya pendidikan, agar siswa
tidak salah arah dalam menggunakan Media Informasi dan Komunikasi dalam
pembelajaran.
Munculnya metode-metode
pembelajaran yang baru, yang memudahkan siswa dan guru dalam proses
pembelajaran. Dengan kemajuan Teknologi terciptalah metode-metode baru yang
membuat siswa mampu memahami materi-materi yang abstrak, karena materi tersebut
dengan bantuan Teknologi bisa dibuat abstrak, dan dapat dipahami secara mudah
oleh siswa.
Sistem pembelajaran tidak
harus melalui tatap muka. Selama ini, proses pembelajaran yang kita kenal yaitu
adanya pembelajaran yang disampaikan hanya dengan tatap muka langsung, namun
dengan adanya kemajuan teknologi, proses pembelajaran tidak harus mempertemukan
siswa dengan guru, tetapi bisa juga menggunakan jasa pos Internet dan
lain-lain.
Adanya sistem pengolahan data
hasil penilaian yang menggunakan pemamfaatan Teknologi. Dulu, ketika orang
melakukan sebuah penelitian, maka untuk melakukan analisis terhadap data yang
sudah diperoleh harus dianalisis dan dihitung secara manual. Namun setelah
adanya perkembangan IPTEK, semua tugasnya yang dulunya dikerjakan dengan manual
dan membutuhkan waktu yang cukup lama, menjadi sesuatu yang mudah untuk
dikerjakan, yaitu dengan menggunakan media teknologi, seperti Komputer, yang
dapat mengolah data dengan memamfaatkan berbagai program yang telah di
installkan.
Pemenuhan kebutuhan akan
fasilitas pendidikan dapat dipenuhi dengan cepat. Dalam bidang pendidikan tentu
banyak hal dan bahan yang harus dipersiapkan, salah satu contoh, yaitu ;
Penggandaan soal Ujian, dengan adanya mesin foto copy, untuk memenuhi kebutuhan
akan jumlah soal yang banyak tentu membutuhkan waktu yang lama untuk
mengerjakannya kalau dilakukan secara manual. Tapi dengan perkembangan
teknologi semuanya itu dapat dilakukan hanya dalam waktu yang singkat.
Khususnya dalam kegiatan pembelajaran, ada beberapa manfaat yang dapat
diperoleh dari perkembangan IPTEK, yaitu :
a) Pembelajaran menjadi lebih
efektif dan menarik.
b) Dapat menjelaskan sesuatu yang
sulit / Kompleks.
c) Mempercepat proses yang lama.
d) Menghadirkan peristiwa yang
jarang terjadi.
e) Menunjukkan peristiwa yang
berbahaya atau diluar jangkauan.
Pengaruh Negatif Teknologi terhadap Dunia
Pendidikan
Disamping
dampak positif yang ditimbulkan oleh perkembangan IPTEK, juga akan muncul
dampak negatif yang akan ditimbulkan oleh perkembangan IPTEK dalam proses
pendidikan, antara lain:
a.
Siswa menjadi malas belajar
Dengan
adanya peralatan yang seharusnya dapat memudahkan siswa dalam belajar, seperti
Laptop dengan jaringan internet, ini malah sering membuat siswa menjadi malas
belajar, terkadang banyak diantara mereka yang menghabiskan waktunya untuk
internetan yang hanya mendatangkan kesenangan semata, seperti Facebook,
Chating, Friendster dan lain-lain, yang semuanya itu tentu akan berpengaruh
terhadap minat belajar siswa.
b.
Terjadinya pelanggaran Asusila.
Sering
kita dengar di berita-berita, dimana terjadi pelaku pelanggaran asusila
dilakukan oleh seorang pelajar terhadap pelajar lainnya, seperti terjadinya
tawuran antar pelajar, terjadi priseks, pemerkosaan siswi dan lain-lain.
c.
Munculnya media massa, khususnya
media elektronik sebagai sumber ilmu dan pusat pengetahuan yang disalah gunakan
oleh pelajar.
Dengan munculnya media massa yang dihasilkan oleh
perkembangan IPTEK, ini dapat menimbulkan adanya berbagai prilaku yang
menyimpang yang dapat terjadi, seperti adanya siswa yang sering menghabiskan
waktunya untuk bermain Games, main PS, main Facebook, chating, sehingga waktu
yang seharusnya digunakan untuk belajar malah digunakan untuk bermain, sehingga
belajar menjadi habis dengan sia-sia. Akhirnya semuanya itu akan dapat
berpengaruh negative terhadap hasil belajar siswa dan bahkan terjadi
kemerosotan moral dari para siswa sampai ke Mahasiswa
d.
Munculnya
metode-metode pembelajaran yang baru, yang memudahkan siswa dan guru dalam
proses pembelajaran, sehingga membuat siswa menjadi malas.
Dengan
adanya fasilitas yang dapat digunakan dengan mudah dalam proses pembelajaran,
ini terkadang sering membuat siswa dan mahasiswa menjadi malas dan merasa lebih
dimanjakan, misalnya ketika siswa diberi tugas untuk membuat makalah, maka
mereka merasa tidak perlu pusing-pusing, karena cukup mencari bahan lewat
Internet dan mengkopi paste karya orang lain, sehingga siswa menjadi malas
berusaha dan belajar.
e.
Kerahasiaan
alat tes untuk pendidikan semakin terancam
Selama
ini sering kita melihat dan mendengar di siaran TV, tentang adanya kebocoran
soal ujian, ini merupakan salah satu akibat dari penyalahgunaan teknologi,
karena dengan adanya perkembangan teknologi yang semakin canggih, maka dengan
mudah dapat mengakses informasi dari satu daerah ke daerah lain, inilah yang
dilakukan oleh oknum untuk melakukan penyelewengan terkait dengan kebocoran
soal ujian, sehingga kejadian ini sering meresahkan pemerintah dan
masyarakat.
f.
Penyalahgunaan pengetahuan bagi
orang-orang tertentu untuk melakukan tindak kriminal.
Pada
awalnya pendidikan itu ditujukan untuk mendapatkan perubahan yang bersifat
positif, namun pada akhirnya sering kali tujuan itu diselewengkan dengan
berbagai alasan. Contohnya ; seorang Heker dengan kemampuannya melakukan
penerobosan sistem sebuah kantor atau perusahaan, mereka dapat melakukan
perampokan dengan tidak perlu merampok langsung ke Bank atau kekantor-kantor,
cukup dengan melakukan pembobolan system keuangan atau informasi
penting, maka mereka akan dapat keuntungan, dan sulit untuk dilacak pelakunya
g.
Adanya penyalahgunaan system
pengolah data yang menggunakan Teknologi.
Dengan
adanya pengolahan data dengan system Teknologi, sering akli kita temukan adanya
terjadi kecurangan dalam melakukan analisis data hasil penelitian yang
dilakukan oleh siswa dan bahkan mahasiswa, ini mereka lakukan untuk mempermudah
kepentingan pribadi, dengan mengabaikan hasil penelitian yang dilakukan.
BAB 3
PENUTUP
KESIMPULAN
Perkembangan
teknologi di era ini memang menjadikan dampak yang banyak. Disini kita mendapat
banyak pelajaran bahwa di Indonesia masih banyak sekolah yang belum menerapkan
teknologi sebagai media pembelajaran. Dan dengan adanya teknologi maka aka nada
dampak yang mempengaruhi perilaku siswa. Tetapi semua itudapat di antisipasi
dari kepribadian siswa itu sendiri dengan bagaimana siswa tersebut menyikapi
perkembangan zaman ini.
SARAN
Banyaknya
orang yang menggunakan teknologi menjadikan mereka menjadi pribadi yang lumpuh
akan tugas berat, mereka lebih mengepentingkan sesuatu yang instan dan mudah,
oleh karena itu kita harus menyikapi dan menarik sesuatu dan dapat menyaring
semua menjadi baik untuk kita semua.
DAFTAR PUSTAKA
Hardjasaputra,
Suhadi. “pengaruh perilaku terhadap tingkat pendidikan”. 2015.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar