Kamis, 30 Juni 2016



PENGARUH TEKNOLGI TERHADAP DUNIA PENDIDIKAN
Diajukan untuk tugas kuliah
Pengantar Web Science



OLEH :
RIO NUR PRIANTO (59414461)
2IA09







FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
UNIVERSITAS GUNADARMA
2015



KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “PERKEMBANGAN TEKNOLOGI TERHADAP DUNIA PENDIDIKAN” . Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas dari Dosen Mata Kuliah SOFTSKILL.
Makalah ini ditulis berdasarkan berbagai sumber yang  berkaitan dengan materi teknologi, serta infomasi dari berbagai media yang berhubungan dengan pokok pembahasan. Tak lupa penulis sampaikan terima kasih kepada pengajar mata kuliah softskill atas bimbingan dan arahan dalam penulisan makalah ini. Dan juga kepada rekan-rekan mahasiswa yang telah memberikan masukan dan pandangan, sehingga dapat terselesaikannya makalah ini.
Penulis berharap makalah ini dapat menambah wawasan mengenai pengaruh teknologi terhadap kehidupan sehari hari terutama materi mengenai Dunia pendidikan. Sehingga kita dapat mengerti dampak positif dan negative mengenai tekonologi. Dan penulis berharap bagi pembaca untuk dapat memberikan pandangan dan wawasan agar makalah ini menjadi lebih sempurna.


  Penulis


RIO NUR PRIANTO









DAFTAR ISI


























BAB 1
PENDAHULUAN
1.      LATAR BELAKANG

Dengan berkembangnya teknologi di dunia ini, banyak pihak yang memanfaatkan teknologi tersebut dengan bidangnya masing masing. Dengan ini banyak sekali temuan dan kembangan mengenai teknologi yang dapat diakses di berbagai tempat dengan mudah. Itu adalah sebagian contoh untu perkembangan teknologi yang di terima di masyarakat. Bagi mereka yang dapat memanfaatkan dengan baik maka teknologi tersebut akan dijadikan sesuatu yang mengarah positif pada bidangnya.
Teknologi adalah salah satu bentuk bagaimana mengenal bahwa dunia ini sudah semakin maju. Munculnya berbagai macam gadget serta kendaraan dengan berbagai jenis menunjukan bahwa manusia menjadi bagian atau lingkup besar yang dapat memanfaatkan teknologi.
Pendidikan menjadi susuatu yang wajib bagi setiap orang. Sekolah adalah wadah bagi mereka yang akan mendapat dan mengemban dunia pendidikan, disini peran sekolah, universitas serta lembaga pembelajaran lain memiliki andil yang cukup besar bagi para muridnya. Dengan adanya fasilitas yg memadai dan cukup dapat menjadi dorongan belajar bagi murid maka murid akan mendapat sesuatu yang lebih dari yang mereka dapat di sekolah.

2.      IDENTIFIKASI MASALAH

Adapun permasalahan-permaslahan yang akan dibahas pada makalah ini sebagai berikut.
1.      Bentuk peranan teknologi pada dunia pendidikan.
2.      Pengaruh teknogi pada dunia pendidikan.

3.      TUJUAN PENULISAN

Makalah yang saya tulis ini, di harapkan dapat mencapai tujuan-tujuan sebagai berikut.
1.      Pembaca dapat mengerti teknologi yang di maksud pada dunia pendidikan.
2.      Pembaca mengerti betul apa dampak serta pengaruh tekonologi.
3.      Memenuhi tugas mata kuliah softskill.


BAB 2
PEMBAHASAN

1.      TEKONOLOGI

Teknologi adalah keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi kelangsungan, dan kenyamanan hidup manusia. Penggunaan teknologi oleh manusia diawali dengan pengubahan sumber daya alam menjadi alat-alat sederhana. Penemuan prasejarah tentang kemampuan mengendalikan api telah menaikkan ketersediaan sumber-sumber pangan, sedangkan penciptaan roda telah membantu manusia dalam beperjalanan, dan mengendalikan lingkungan mereka. Perkembangan teknologi terbaru, termasuk di antaranya mesin cetak, telepon, dan Internet, telah memperkecil hambatan fisik terhadap komunikasi dan memungkinkan manusia untuk berinteraksi secara bebas dalam skala global. Tetapi, tidak semua teknologi digunakan untuk tujuan damai; pengembangan senjata penghancur yang semakin hebat telah berlangsung sepanjang sejarah, dari pentungan sampai senjata nuklir.
Teknologi telah memengaruhi masyarakat dan sekelilingnya dalam banyak cara. Di banyak kelompok masyarakat, teknologi telah membantu memperbaiki ekonomi (termasuk ekonomi global masa kini) dan telah memungkinkan bertambahnya kaum senggang. Banyak proses teknologi menghasilkan produk sampingan yang tidak dikehendaki, yang disebut pencemar, dan menguras sumber daya alam, merugikan, dan merusak Bumi dan lingkungannya. Berbagai macam penerapan teknologi telah memengaruhi nilai suatu masyarakat, dan teknologi baru seringkali mencuatkan pertanyaan-pertanyaan etika baru. Sebagai contoh, meluasnya gagasan tentang efisiensi dalam konteks produktivitas manusia, suatu istilah yang pada awalnynya hanya menyangku permesinan, contoh lainnya adalah tantangan norma-norma tradisional.
Bahwa keadaan ini membahayakan lingkungan, dan mengucilkan manusia; penyokong paham-paham seperti transhumanisme dan tekno-progresivisme memandang proses teknologi yang berkelanjutan sebagai hal yang menguntungkan bagi masyarakat, dan kondisi manusia. Tentu saja, paling sedikit hingga saat ini, diyakini bahwa pengembangan teknologi hanya terbatas bagi umat manusia, tetapi kajian-kajian ilmiah terbaru mengisyaratkan bahwa primata lainnya, dan komunitas lumba-lumba tertentu telah mengembangkan alat-alat sederhana, dan belajar untuk mewariskan pengetahuan mereka kepada keturunan mereka.






2.      TEKNOLOGI PENDIDIKAN DI INDONESIA

Di Indonesia perkembangan teknologi yang di asup oleh banyak sekolah atau sarana pendidikan dapat menjadi sesuatu yang bersifat positif dengan mengedaankan aplikasi atau media dalam pembelajaran di dunia pendidikan. Salah satu media yang menjadikan pemebelajaran menjadi lebih menyenangkan para siswa adalah e-learning.
Banyak hal yang dapat kita lakukan sekarang. Meski masih sangat sulit, kita harus berusaha memperbaharui diri menjadi lebih baik. Sebisa mungkin selalu mengikuti perkembangan jaman agar kita tidak tertinggal oleh negara-negara lain. Caranya sederhana saja, mulailah dari sekarang dan dari hal yang kecil. Dalam esai ini disajikan beberapa penerapan e-learning di Indonesia. Kemajuan bangsa tergantung kepada generasi mudanya. Generasi muda yang berkualitas bertitik tolak pada pendidikan di negara tersebut. Menjadi Indonesia yang lebih baik berarti meningkatkan kualitas pendidikan kita sesuai dengan perkembangan jaman. Teknologi yang saat ini terkenal dalam pendidikan adalah e-learning. Bergegaslah untuk menyesuaikan diri dengan teknologi pendidikan yang lebih baik.
Dewasa ini perkembangan teknologi sangat pesat. Hal ini mengubah paradigma masyarakat dalam mencari informasi. Kini, untuk mencari informasi tidak hanya terbatas pada surat kabar, audio visual dan elektronik, tetapi juga melalui sumber informasi lain diantaranya jaringan internet.
Perkembangan teknologi tersebut juga memberi dampak pada pendidikan, yang mana pendidikan merupakan proses komunikasi dan informasi antara pendidik dan siswa. Oleh karena itu, tercetuslah ide tentang e-learning.
E-learning berarti pembelajaran dengan menggunakan jasa bantuan perangkat elektronika, khususnya komputer. Dalam hal ini, e-learning tidak dapat dipisahkan dari jaringan internet, karena media tersebut yang dijadikan sarana penyajian ide. E-learning sering pula dipahami sebagai suatu bentuk pembelajaran berbasis web yang bisa diakses dari intranet di jaringan lokal atau internet. Sebenarnya materi e-learning tidak harus didistribusikan secara on-line baik melalui jaringan lokal maupun internet, distribusi secara off-line menggunakan media CD/DVD pun termasuk pola e-learning. Dalam hal ini aplikasi dan materi belajar dikembangkan sesuai kebutuhan dan didistribusikan melalui media CD/DVD, selanjutnya pembelajar dapat memanfatkan CD/DVD tersebut dan belajar di tempat di mana dia berada. E-learning adalah sistem atau konsep pendidikan yang memanfaatkan teknologi informasi dalam proses belajar mengajar. Jadi teknologi informasi berperan besar di sini.


Ada beberapa pengertian berkaitan dengan e-learning sebagai berikut :
1.       Pembelajaran jarak jauh
E-learning memungkinkan pembelajar untuk menimba ilmu tanpa harus secara fisik menghadiri kelas. Pembelajar bisa berada di Semarang, sementara “instruktur” dan pelajaran yang diikuti berada di tempat lain, di kota lain bahkan di negara lain. Pembelajar belajar dari komputer di rumah dengan memanfaatkan koneksi jaringan lokal ataupun jaringan Internet ataupun menggunakan media CD/DVD yang telah disiapkan. Materi belajar dikelola oleh sebuah pusat penyedia materi di kampus/universitas. Pembelajar bisa mengatur sendiri waktu belajar, dan tempat dari mana ia mengakses pelajaran.
2.       Pembelajaran dengan perangkat komputer
E-learning disampaikan dengan memanfaatkan perangkat komputer. Pada umumnya perangkat dilengkapi perangkat multimedia, dengan cd drive dan koneksi Internet ataupun Intranet lokal. Dengan memiliki komputer yang terkoneksi dengan intranet ataupun Internet, pembelajar dapat berpartisipasi dalam e-learning. Jumlah pembelajar yang bisa ikut berpartisipasi tidak dibatasi dengan kapasitas kelas. Materi pelajaran dapat diketengahkan dengan kualitas yang lebih standar dibandingkan kelas konvensional yang tergantung pada kondisi dari pengajar.
3.       Pembelajaran formal vs. informal
E-learning bisa mencakup pembelajaran secara formal maupun informal. E-learning secara formal, misalnya adalah pembelajaran dengan kurikulum, silabus, mata pelajaran dan tes yang telah diatur dan disusun berdasarkan jadwal yang telah disepakati pihak-pihak terkait (pengelola e-learning dan pembelajar sendiri). Pembelajaran seperti ini biasanya tingkat interaksinya tinggi dan diwajibkan oleh perusahaan pada karyawannya, atau pembelajaran jarak jauh yang dikelola oleh universitas dan perusahaan-perusahaan yang memang bergerak di bidang penyediaan jasa e-learning untuk umum. E-learning bisa juga dilakukan secara informal dengan interaksi yang lebih sederhana, misalnya melalui sarana mailing list, e-newsletter atau website pribadi, organisasi dan perusahaan yang ingin mensosialisasikan jasa, program, pengetahuan atau keterampilan tertentu pada masyarakat luas (biasanya tanpa memungut biaya).




4.      Pembelajaran yang ditunjang oleh para ahli di bidang masing-masing
Walaupun sepertinya e-learning diberikan hanya melalui perangkat komputer, e-learning ternyata disiapkan, ditunjang, dikelola oleh tim yang terdiri dari para ahli di bidang masing-masing, yaitu:
a.         Subject Matter Expert (SME) atau nara sumber dari pelatihan yang disampaikan;
b.         Instructional Designer (ID), bertugas untuk secara sistematis mendesain materi dari SME menjadi materi e-learning dengan memasukkan unsur metode pengajaran agar materi menjadi lebih interaktif, lebih mudah dan lebih menarik untuk dipelajari;
c.         Graphic Designer (GD), mengubah materi text menjadi bentuk grafis dengan gambar, warna, dan layout yang enak dipandang, efektif dan menarik untuk dipelajari;
d.         Ahli bidang Learning Management System (LMS). Mengelola sistem di website yang mengatur lalu lintas interaksi antara instruktur dengan siswa, antarsiswa dengan siswa lainnya.
Di sini, pembelajar bisa melihat modul-modul yang ditawarkan, bisa mengambil tugas-tugas dan test-test yang harus dikerjakan, serta melihat jadwal diskusi secara maya dengan instruktur, nara sumber lain, dan pembelajar lain. Melalui LMS ini, siswa juga bisa melihat nilai tugas dan test serta peringkatnya berdasarkan nilai (tugas ataupun test) yang diperoleh.
E-learning tidak diberikan semata-mata oleh mesin, tetapi seperti juga pembelajaran secara konvensional di kelas, e-learning ditunjang oleh para ahli di berbagai bidang terkait.
Dalam penerapannya, ada beberapa hal yang menghambat. Pertama, masih kurangnya kemampuan menggunakan internet sebagai sumber pembelajaran. Hal itu dikarenakan sumber daya manusia yang memiliki kemampuan tersebut masih terbatas jumlahnya. Di era teknologi seperti sekarang ini, sudah banyak orang yang dapat menggunakan internet. Akan tetapi, hanya sedikit yang memiliki kemampuan dalam mengaplikasikannya sebagai sumber pembelajaran. Tidak hanya kemampuan mencari informasi saja, namun juga keterampilan untuk mengolahnya sehingga dapat dijadikan sebagai bahan pembelajaran yang menarik. Kedua, biaya yang diperlukan masih relatif mahal. Untuk mewujudkan e-learning, diperlukan berbagai macam perangkat dan jaringan internet. Tentu saja ini membutuhkan banyak biaya. Di Indonesia, universitas yang menggunakan e-learning masih bisa dihitung dengan jari. Untuk sekolah-sekolah biasa, biaya menjadi masalah yang krusial sehingga belum banyak sekolah yang menggunakan e-learning. Ketiga, belum memadainya perhatian dari berbagai pihak terhadap pembelajaran melalui internet.
Internet yang sejatinya digunakan sebagai sumber pembelajaran, penggunaanya kurang dimaksimalkan. Hal ini seharusnya menggugah berbagai pihak untuk berusaha menjadikan internet sebagai sumber pembelajaran. Sudahkah perhatian itu diberikan? Keempat, belum memadainya infrastruktur pendukung untuk daerah-daerah tertentu. Seperti kita tahu, saudara-saudara kita yang berada di daerah pedalaman, misalnya Papua, belum mendapat pendidikan yang layak. Sehingga untuk mewujudkan e-learning ini masih membutuhkan waktu yang panjang. Belum tersedianya infrastruktur pendukung menjadi masalah yang perlu diselesaikan. Misalnya saja dengan memperbanyak pembangunan sekolah, pengadaan jaringan internet, pengadaan perangkat elektronik dan sebagainya. Kelima, belum adanya standar minimum implementasi e-learning yang resmi dari pemerintah. Kurang adanya rasa peduli terhadap e-learning mengakibatkan kurang adanya aturan ataupun standar bagi pelaksanaan e-learning di Indonesia.
Metode pendidikan lama sudah tidak efektif untuk diterapkan di masa kini karena terbentur ruang dan waktu. E-learning adalah solusinya. Menerapkan e-learning dapat dengan berbagai cara. Untuk menyampaikan pembelajarannya, e-learning tidak harus selalu menggunakan internet. Banyak media-media lain yang dapat digunakan selain internet. Seperti intranet, cd, dvd, mp3, PDA dan lain-lain. Penggunaan teknologi internet pada e-learning umumnya dengan pertimbangan memiliki jangkauan yang luas. Ada juga beberapa lembaga pendidikan yang menggunakan jaringan intranet sebagai media e-learning sehingga biaya yang disiapkan relatif lebih murah. Model ini telah dikembangkan di Jepang tepatnya di Shuyukan High School dengan membentuk club yang dinamai (Information Science Club), yakni sebagai wadah siswa untuk bersinggungan dengan budaya teknologi.
Ada tiga kompetensi dasar yang harus dimiliki guru untuk menyelenggarakan model pembelajaran e-learning. Pertama kemampuan untuk membuat desain instruksional (instructional design) sesuai dengan kaedah-kaedah paedagogis yang dituangkan dalam rencana pembelajaran. Kedua, penguasaan TIK dalam pembelajaran yakni pemanfaatan internet sebagai sumber pembelajaran dalam rangka mendapatkan materi ajar yang up to date dan berkualitas dan yang ketiga adalah penguasaan materi pembelajaran (subject metter) sesuai dengan bidang keahlian yang dimiliki. Langkah-langkah kongkrit yang harus dilalui oleh guru dalam pengembangan bahan pembelajaran adalah mengidentifikasi bahan pelajaran yang akan disajikan setiap pertemuan, menyusun kerangka materi pembelajaran yang sesuai dengan tujuan instruksional dan pencapainnya sesuai dengan indikator-indikator yang telah ditetapkan.
Bahan tersebut selanjutnya dibuat tampilan yang menarik mungkin dalam bentuk power point dengan didukung oleh gambar, video dan bahan animasi lainnya agar siswa lebih tertarik dengan materi yang akan dipelajari serta diberikan latihan-latihan sesuai dengan kaedah-kaedah evaluasi pembelajaran sekaligus sebagai bahan evaluasi kemajuan siswa. Selain sikap positif peserta didik dan tenaga kependidikan, alasan/pertimbangan lain untuk menggunakan e-learning, di antaranya adalah karena harga perangkat komputer yang semakin lama semakin relatif murah (tidak lagi diperlakukan sebagai barang mewah), peningkatan kemampuan perangkat komputer yang mampu mengolah data lebih cepat dan kapasitas penyimpanan data yang semakin besar, memperluas akses atau jaringan komunikasi, memperpendek jarak dan mempermudah komunikasi, mempermudah pencarian atau penelusuran informasi melalui internet.
E-learning memberikan dampak positif dan negatif. Dampak positif dari penerapan e-learning antara lain dapat meningkatkan minat siswa dalam belajar karena disertai dengan grafik, video, gambar. Hal itu akan meningkatkan motivasi siswa dalam proses belajar. Keuntungan lain belajar dengan metode e-learning seperti menghemat waktu , menghemat biaya perjalanan, menghemat biaya pendidikan, menjangkau wilayah geografis yang luas dan melatih kemandirian para pelajar dalam mendapatkan ilmu pengetahuan.
Sebaliknya, penerapan e-learning juga dapat memberikan efek negatif. Hubungan antara pendidik dan siswa semakin jauh dikarenakan penggunaan media perangkat komputer. Dengan adanya media tersebut komunikasi pendidik dan siswa semakin berkurang.Kehadiran guru sebagai makhluk hidup yang dapat berinteraksi secara langsung dengan para murid telah menghilang dari ruang-ruang elektronik e-learning ini. Inilah ciri khas dari kekurangan e-learning yang tidak bagus.

3.      PENGARUH TEKNOLOGI BAGI PARA SISWA

                Teknologi pembelajaran terus mengalami perkembangan seiring dengan perkembangan zaman. Dalam pelaksanaan pembelajaran sehari-hari kita sering jumpai adanya pemfaatan dari perkembangan Teknologi dalam dunia pendidikan, seperti yang sering dilakukan oleh guru atau dosen yaitu mengkombinasikan alat teknologi dalam peroses pembelajaran.
            Internet merupakan salah satu alat komunikasi yang murah dimana memungkinkan terjadinya interaksi antara dua orang atau lebih. Kemampuan dan karakteristik internet memungkinkan terjadinya proses belajar mengajar jarak jauh (E-learning) menjadi lebih efektif dan efisien sehingga dapat diperoleh hasil yang maksimal.
            Namun demikian, dalam kehidupan sehari-hari, kita tidak boleh lupa bahwa Teknologi itu tidak hanya mendatangkan manfaat positif, melainkan juga akan dapat mendatangkan dampak negatif, inilah yang harus tetap kita waspadai. Mengingat saat sekarang ini sering kita jumpai dimana-mana banyak para pelajar dan mahasiswa yang sering menggunakan fasilitas Teknologi tidak sesuai dengan yang diharapkan, sehingga hal ini dapat mendatangkan dampak yang negatif.

            3.1.      Pengaruh Positif Teknologi Terhadap Dunia Pendidikan
                                   
            Munculnya Media Massa, khususnya Media elektronik sebagai sumber ilmu dan pusat Pendidikan. Seperti jaringan Internet, Lab. Komputer Sekolah dan lain-lain. Dampak dari hal ini yaitu guru bukanlah satu-satunya sumber ilmu pengetahuan, sehingga siswa dalam belajar tidak perlu terlalu terpaku terhadap Informasi yang diajarkan oleh guru, tetapi juga bisa mengakses materi pelajaran langsung dari Internet, olehnya itu guru disini bukan hanya sebagai pengajar, tetapi juga sebagai pembimbing siswa untuk mengarahkan dan memantau jalannya pendidikan, agar siswa tidak salah arah dalam menggunakan Media Informasi dan Komunikasi dalam pembelajaran.      
            Munculnya metode-metode pembelajaran yang baru, yang memudahkan siswa dan guru dalam proses pembelajaran. Dengan kemajuan Teknologi terciptalah metode-metode baru yang membuat siswa mampu memahami materi-materi yang abstrak, karena materi tersebut dengan bantuan Teknologi bisa dibuat abstrak, dan dapat dipahami secara mudah oleh siswa.
            Sistem pembelajaran tidak harus melalui tatap muka. Selama ini, proses pembelajaran yang kita kenal yaitu adanya pembelajaran yang disampaikan hanya dengan tatap muka langsung, namun dengan adanya kemajuan teknologi, proses pembelajaran tidak harus mempertemukan siswa dengan guru, tetapi bisa juga  menggunakan jasa pos Internet dan lain-lain.
            Adanya sistem pengolahan data hasil penilaian yang menggunakan pemamfaatan Teknologi. Dulu, ketika orang melakukan sebuah penelitian, maka untuk melakukan analisis terhadap data yang sudah diperoleh harus dianalisis dan dihitung secara manual. Namun setelah adanya perkembangan IPTEK, semua tugasnya yang dulunya dikerjakan dengan manual dan membutuhkan waktu yang cukup lama, menjadi sesuatu yang mudah untuk dikerjakan, yaitu dengan menggunakan media teknologi, seperti Komputer, yang dapat mengolah data dengan memamfaatkan berbagai program yang telah di installkan.
            Pemenuhan  kebutuhan akan fasilitas pendidikan dapat dipenuhi dengan cepat. Dalam bidang pendidikan tentu banyak hal dan bahan yang harus dipersiapkan, salah satu contoh, yaitu ; Penggandaan soal Ujian, dengan adanya mesin foto copy, untuk memenuhi kebutuhan akan jumlah soal yang banyak tentu membutuhkan  waktu yang lama untuk mengerjakannya kalau dilakukan secara manual. Tapi dengan perkembangan teknologi semuanya itu dapat dilakukan hanya dalam waktu yang singkat. Khususnya dalam kegiatan pembelajaran, ada beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari perkembangan IPTEK, yaitu  :
                                    a)      Pembelajaran menjadi lebih efektif dan menarik.
                                    b)      Dapat menjelaskan sesuatu yang sulit / Kompleks.
                                    c)      Mempercepat proses yang lama.
                                    d)     Menghadirkan peristiwa yang jarang terjadi.
                                    e)      Menunjukkan peristiwa yang berbahaya atau diluar jangkauan.

 Pengaruh Negatif Teknologi terhadap Dunia Pendidikan
           
            Disamping dampak positif yang ditimbulkan oleh perkembangan IPTEK, juga akan muncul dampak negatif yang akan ditimbulkan oleh perkembangan IPTEK dalam proses pendidikan, antara lain:

a.      Siswa menjadi malas belajar
                        Dengan adanya peralatan yang seharusnya dapat memudahkan siswa dalam belajar, seperti Laptop dengan jaringan internet, ini malah sering membuat siswa menjadi malas belajar, terkadang banyak diantara mereka yang menghabiskan waktunya untuk internetan yang hanya mendatangkan kesenangan semata, seperti Facebook, Chating, Friendster dan lain-lain, yang semuanya itu tentu akan berpengaruh terhadap minat belajar siswa.

b.      Terjadinya pelanggaran Asusila.
            Sering kita dengar di berita-berita, dimana terjadi pelaku pelanggaran asusila dilakukan oleh seorang pelajar terhadap pelajar lainnya, seperti terjadinya tawuran antar pelajar, terjadi priseks, pemerkosaan siswi dan lain-lain.



c.       Munculnya media massa, khususnya media elektronik sebagai sumber ilmu dan pusat pengetahuan yang disalah gunakan oleh pelajar.
Dengan munculnya media massa yang dihasilkan oleh perkembangan IPTEK, ini dapat menimbulkan adanya berbagai prilaku yang menyimpang yang dapat terjadi, seperti adanya siswa yang sering menghabiskan waktunya untuk bermain Games, main PS, main Facebook, chating, sehingga waktu yang seharusnya digunakan untuk belajar malah digunakan untuk bermain, sehingga belajar menjadi habis dengan sia-sia. Akhirnya semuanya itu akan dapat berpengaruh negative terhadap hasil belajar siswa dan bahkan terjadi kemerosotan moral dari para siswa sampai ke Mahasiswa

d.       Munculnya metode-metode pembelajaran yang baru, yang memudahkan siswa dan guru dalam proses pembelajaran, sehingga membuat siswa menjadi malas.
            Dengan adanya fasilitas yang dapat digunakan dengan mudah dalam proses pembelajaran, ini terkadang sering membuat siswa dan mahasiswa menjadi malas dan merasa lebih dimanjakan, misalnya ketika siswa diberi tugas untuk membuat makalah, maka mereka merasa tidak perlu pusing-pusing, karena cukup mencari bahan lewat Internet dan mengkopi paste karya orang lain, sehingga siswa menjadi malas berusaha dan belajar.

e.       Kerahasiaan alat tes untuk pendidikan semakin terancam
            Selama ini sering kita melihat dan mendengar di siaran TV, tentang adanya kebocoran soal ujian, ini merupakan salah satu akibat dari penyalahgunaan teknologi, karena dengan adanya perkembangan teknologi yang semakin canggih, maka dengan mudah dapat mengakses informasi dari satu daerah ke daerah lain, inilah yang dilakukan oleh oknum untuk melakukan penyelewengan terkait dengan kebocoran soal ujian,  sehingga kejadian ini sering meresahkan pemerintah dan masyarakat.

f.        Penyalahgunaan pengetahuan bagi orang-orang tertentu untuk melakukan tindak kriminal.
            Pada awalnya pendidikan itu ditujukan untuk mendapatkan perubahan yang bersifat positif, namun pada akhirnya sering kali tujuan itu diselewengkan dengan berbagai alasan. Contohnya ; seorang Heker dengan kemampuannya melakukan penerobosan sistem sebuah kantor atau perusahaan, mereka dapat melakukan perampokan dengan tidak perlu merampok langsung ke Bank atau kekantor-kantor, cukup dengan melakukan pembobolan   system keuangan atau informasi penting, maka mereka akan dapat keuntungan, dan sulit untuk dilacak pelakunya

g.      Adanya penyalahgunaan system pengolah data yang menggunakan Teknologi.
            Dengan adanya pengolahan data dengan system Teknologi, sering akli kita temukan adanya terjadi kecurangan dalam melakukan analisis data hasil penelitian yang dilakukan oleh siswa dan bahkan mahasiswa, ini mereka lakukan untuk mempermudah kepentingan pribadi, dengan mengabaikan hasil penelitian yang dilakukan.


BAB 3
PENUTUP

KESIMPULAN
            Perkembangan teknologi di era ini memang menjadikan dampak yang banyak. Disini kita mendapat banyak pelajaran bahwa di Indonesia masih banyak sekolah yang belum menerapkan teknologi sebagai media pembelajaran. Dan dengan adanya teknologi maka aka nada dampak yang mempengaruhi perilaku siswa. Tetapi semua itudapat di antisipasi dari kepribadian siswa itu sendiri dengan bagaimana siswa tersebut menyikapi perkembangan zaman ini.

SARAN
            Banyaknya orang yang menggunakan teknologi menjadikan mereka menjadi pribadi yang lumpuh akan tugas berat, mereka lebih mengepentingkan sesuatu yang instan dan mudah, oleh karena itu kita harus menyikapi dan menarik sesuatu dan dapat menyaring semua menjadi baik untuk kita semua.















DAFTAR PUSTAKA
Hardjasaputra, Suhadi. “pengaruh perilaku terhadap tingkat pendidikan”. 2015.

Rabu, 20 April 2016

RESENSI FILM

IDENTITAS FILM

Judul : BORUTO THE MOVIE
Sutradara : HIROYUKI YAMASHITA
Penulis : MASASHI KISIMOTO & UKYO KODACHI
Durasi : 105 menit
Pengisi Suara : Yûko Sanpei, Kokoro Kikuchi, Ryûichi Kijima, Junko Takeuchi, Chie Nakamura, Noriaki Sugiyama, Saori Hayami, Nana Mizuki, Kenshô Ono dan Shotaro Morikubo.
karakter : BORUTO, SARADA, NARUTO, SASUKE, SAKURA, BOROS, 5 KAGE, DLL.


sinopsis :

Sinopsis:
Keberhasilan Naruto menjadi Hokage ketujuh ternyata harus menuai ujian dari keluarganya. Sang anak, Boruto, selalu dibuat kesal dengan perlakuan ayahnya yang terlalu sibuk dengan urusan di desa Konoha. Bahkan, Naruto tidak ikut ambil andil dalam mengajari jurus ninja kepada Boruto yang akan menghadapi ujian Chunin.
Selain Boruto, peserta lain yang ikut yaitu Sarada Uchiha, anak dari Sasuke dan Sakura, dan Mitsuki, seseorang yang sangat berbakat tetapi misterius. Tidak seperti teman-temannya, Boruto justru memanfaatkan kemajuan teknologi untuk ujian Chunin yang dihadapinya. 
Pada mulanya, Boruto memang berusaha keras mempelajari jurus-jurus ninja bersama teman-temannya. Bahkan, ia juga meminta Sasuke untuk mengajarinya. Saat itu, Sasuke sengaja mendatangi Naruto untuk memperingatkan ada bahaya yang akan datang.
Saat ujian tiba, Boruto dapat melewati satu per satu tahapan ujian dengan mulus. Bahkan, ia dapat menaklukan lawannya dengan cepat. Hal ini tentu membuat Naruto senang bukan kepalang. Apalagi Naruto tak pernah meluangkan waktunya untuk Boruto. 
Namun di tahapan terakhir, Naruto melihat gelagat aneh dari anak sulungnya. Benar saja, Naruto menangkap basah alat yang dipergunakan Boruto untuk mengelabuhi musuh-musuhnya. Kekecewaan Boruto akan sosok ayah benar-benar sudah di titik klimaks. Pasalnya, Boruto dipermalukan oleh Naruto di depan ratusan warga desa atas kecurangan yang dilakukannya. 
Tiba-tiba, muncul musuh masa lampau Naruto. Mereka adalah Momoshiki dan Kinshiki yang masih memiliki dendam untuk membunuh Naruto. Rupanya, sasaran Momoshiki dan Kinishiki tak hanya Naruto, tapi juga Boruto. Melihat kedatangan dua makhluk menyeramkan itu, Boruto dilanda ketakutan. Naruto pun mencoba melindungi Boruto dan warga desa lainnya.
Namun sayang, Naruto ikut hilang terkena ledakan dan terbawa hingga ke dimensi lain. Boruto yang sedih melihat ayahnya tersakiti itupun memberanikan diri menyusul bersama sahabat-sahabat Naruto. Mereka berusaha untuk mengalahkan Momoshiki dan Kinshiki dengan segala kekuatan yang dimiliki.
 
kelebihan film :
- animasi lebih baik dibanding episode naruto series
- adegan saat pertempuran lebih seru
- jalan cerita maju, sehingga penonton tidak terlalu banyak melihat flashback (ya sebenernya ada flashback si dikit hahahaha)
 
kekurangan film :
ada beberapa scene yang menurut saya sendiri, agak menggantung. karena jalan cerita yg tiba tiba berubah pada saat film di tonton.
 
NILAI FILM:
# Positif : 
- banyak nilai kehidupan. c/o mengajarkan kita pentingnya kerja sama antar kelompok dan saling percaya. tidak melawan orang tua. percaya pada kemampuan sendiri.

# Negatif 
- boruto melawan orang tua dan akhirnya dia mendapat ganjarannya maka kita di ajarkan untuk tidak melawan orang tua. 
-di film ini ada adegan kecurangan yg di lakukan boruto sehingga ikat kepala yang di jadikan ciri ninja di ambil oleh naruto.